SOSIALISASI DAN DISKUSI PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI PATI TAU MBADE DI DESA ONDOREA BARAT SEBAGAI DESA BINAAN TIM PKM

 



Sosialisasi dan diskusi penguatan kelembagaan Kelompok Tani Pati Tau Mbade di Desa Ondorea Barat, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, dilakukan melalui kegiatan pendampingan dan pertemuan atau musyawarah petani dengan dihadiri oleh tokoh masyarakat, pamong desa, penyuluh pertanian, dan instansi terkait. Tujuannya adalah kelompok tani yang terbentuk makin terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani.


Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Skema Program Desa Binaan (PDB) 2023 di Desa Ondorea Barat Dr. Laurentius D. Gadi Djou, Akt., Kamis (31/8/2023). Dua topik utama yang dikemukakan adalah anggota Kelompok Tani Pati Tau Mbade yang didominasi perempuan, dan kepentingan kelompok yang harus diutamakan di atas kepentingan pribadi. 

Kegiatan yang berlangsung di depan Rumah Kompos Desa Ondorea Barat tersebut turut dihadiri oleh Anggota Tim PKM Skema PDB 2023 Dr. Willybrordus Lanamana., MMA. dan Murdaningsih, S.P., M.P., dosen Fakultas Pertanian Uniflor Philipus Nerius Supardi, S.P., M.A., Kepala Desa Ondorea Barat Arkadius Ndore beserta jajarannya, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian  Ende Gaspar Taka Dhuge, Ketua Kelompok Tani Patu Tau Mbade Benediktus Seto dan anggotanya.


Dalam diskusi Kepala Desa Ondorea Barat mengemukakan bahwa kelompok tani didominasi oleh perempuan dikarenakan awal pembentukkan kelompok ini berangkat dari kelompok Dasa Wisma. Sedangkan PPL mengakui kurangnya generasi muda khususnya pria dalam pengolahan lahan dikarenakan kultur yang terbentuk saat ini. Sebagaimana diakui anggota kelompok tani bahwa generasi muda yang lebih suka menghabiskan waktu bermain gadget, dan yang masih bersekolah sulit menyesuaikan waktu dengan orangtua (petani) dan 

Pada kesempatan tersebut Ketua Tim memberikan pengarahan kepada Kelompok Tani Pati Tau Mbade tentang pentingnya regenerasi dan keterlibatan kaum pria dalam kelompok tani untuk keberlanjutan kelompok dan percepatan pengerjaan lahan dan perolehan hasil. Selain itu juga dikatakan bahwa kepentingan pribadi tetap dapat dijalankan selama kepentingan kelompok telah selesai. Dengan demikian dapat terwujud cita-cita bersama kelompok tersebut.

Usai sosialisasi dan diskusi, dilanjutkan dengan pemeriksaan pupuk kompos yang telah dibuat bersama pada kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos bokashi Kelompok Ternak Fonga Sama di Rumah Kompos, pada Senin (7/8/2023). Murdaningsih mengatakan bahwa pupuk kompos yang dibuat tersebut telah siap digunakan untuk lahan-lahan berikutnya yang akan ditanami bibit shorgum.(2teh).

Posting Komentar